nah sekarang gw lanjutin ya ceritanya.
Kelompok yang kedua dalam pembagian ganguan kepribadian menurut DSM-IV yaitu kelompok B yang terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, borderline, histrionik, dan narsisistik. Check this out.
KELOMPOK B
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL
Biasanya nih individu yg punya gangguan antisosial bisa bertingkah laku yang menawan, kemampuan verbalnya juga baik, bahkan bisa menarik perhatian lawan jenis karena pandai merayu (caution nih sama cowok2 yg jago ngegombal. Jangan jangan punya gangguan antisosial lagi. hahaha *becanda). Dari yang udah gw uraikan ini kesannya individu yg punya gangguan antisosial keren banget ya. Padahal punya gangguan. Tapi gak gitu dibalik sisi positifnya itu kalo kita telusuri riwayat hidupnya ternyata orang yang memiliki gangguan antisosial pernah melakukan tindakan antisosial seperti berkelahi, mencuri, pemakaian obat-obatan terlarang, suka berbohong, membolos, kabur dari rumah, dan berbagai aktivitas ilegal lain yang biasanya sudah dimulai dari masih anak – anak. Hayohh.. nggak banget dah.
Dan mereka biasanya tidak dapat dipercaya dan tidak memiliki tanggung jawab, jadi ketika mereka dewasa biasanya berkaitan dengan kasus penyiksaan pada pasangan hidup, pada anak-anak, dan pelacuran. Nahloh.. Bisa jadi juga remaja – remaja yang nakal yg sering melakukan kegiatan yang melanggar norma mungkin punya gangguan kepribadian. tapi kita juga ga bisa asal diagnosis sih ya.
Kadang suka sulit ngebedain antara individu yang memang menderita gangguan antisosial dengan individu yang mngkonsumsi zat – zat. Yang penting kalo kedua masalah itu muncul sejak kecil dan terus berlangsung hingga dewasa kemungkinan kedua diagnosis itu bisa ditegakkan tapi kalo tingkah laku antisosial muncul karena mengkonsumsi zat zat tertentu maka diganosis gangguan kepribadian antisosial tidak perlu diberikan. Lebih jelasnya gw kasih contoh kasus ya (dikutip dari buku Psikologi Abnormal Klinis dewasa pg. 153)
contoh kasus :
Seorang laki-laki berusia 18 tahun dan sedang menjalani masa rehabilitasi di tempat ketergantungan obat-obatan terlarang untuk kesekian kalinya. Berdasarkan penuturan Ibunya sejak SD anaknya sudah sering melawan nasihat orangtua dan gurunya. Dia juga sering membolos dari sekolah, walaupun prestasi akademiknya memadai. Wali kelasnya sering memanggil orangtuanya untuk mengeluhkan prilaku sang anak. Sejak kelas 5 SD sudah mulai merokok dan dilanjutkan menghisap ganja semasa awal SMP, hingga akhirnya kelas 2 SMP mulai menggunakan putaw hingga sekarang. Penggunaan obat-obatan terlarang ini kadangkala disertai dengan konsumsi alkohol. Sang anak akhirnya putus sekolah di kelas 1 SMA dan lebih memilih bermain band dengan teman-temannya. Tidak ada satupun orang yang berhasil mengajaknya kembali ke sekolah.
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN BORDERLINE
Nah kalo jenis yang ini nih khasnya adalah memiliki mood yang berubah-ubah. Sekarang dia bisa banyak memberikan pendapat, ngobrol banyak sama temen-temennya tapi 5 menit kemudian bisa mendadak depresi. Karena tingkah lakunya yang sulit diduga dan dapat berubah sewaktu-waktu menyebabkan mereka jarang mencapai hasil yang sesuai sama kemampuan mereka. Dan mereka juga cenderung suka menyakiti diri sendiri, tujuannya untuk mencari pertolongan dari orang lain, mengekspresikan kemarahan mereka atau menumpulkan afek – afek yang mereka rasakan.
Selain itu mereka yang memiliki gangguan borderline merasa sangat bergantung pada orang lain. Tapi juga memiliki perasaan bermusuhan dengan orang lain. bingung kan? Gw juga. haha Mungkin ini karena sikapnya yang suka berubah tiba-tiba. Dan mereka juga biasanya ga tahan kalo sendirian, jadi kalo lagi ngerasa kesepian walaupun rasa kesepian itu ga belangsung lama tapi dia akan berusaha mencari teman walaupun cuman teman duduk dan bener-bener orang asing buat dia. Berdasarkan penelitian juga orang yang memiliki gangguan borderline biasanya ada kecenderungan untuk mengalami episode Major Depression Disorder.
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
Ciri – ciri dari individu yang memiliki gangguan kepribadian histrionik ditandai dengan tingkah laku yang colorful , suka menonjolkan diri, dramatis, dan ekstrovert pada individu yang emosional dan mudah terstimulasi oleh lingkungan. Terus orang yang memiliki gangguan histrionik juga berusaha mencari perhatian dari lingkungan dengan cenderung melebih-lebihkan pikiran atau perasaan mereka. Mereka menunjukkan air mata, kemarahan dengan super tantrum (ngamuk) dan tuduhan-tuduhan bila mereka tidak menjadi pusat perhatian, pujian dan persetujuan. Untuk kehidupan seksual kadang mereka memiliki fantasi seksual dengan siapa mereka akan berhubungan tapi tidak selalu dikatakan langsung sama orang yang bersangkutan (misalnya dia memiliki fantasi seksual dengan terapisnya namun dia tidak bilang ke terapisnya). Namun pada kenyataannya mereka justru memiliki disfungsi seksual, pada wanita biasanya anorgasmic atau masalah dalam orgasme dan pada pria biasanya impoten.
relasi sosial yang terbentuk biasanya juga cuman terlihat diluar aja. Padahal aslinya mereka- mereka yang memiliki gangguan histrionik ini cenderung bergantung pada orang lain, sangat percaya pada orang lain hingga akhirnya jadi mudah ditipu. Selain itu individu dengan gangguan histrionik juga cenderung tidak menyadari perasaannnya dan tidak bisa menjelaskan motivasi dari apapun yang ingin mereka lakukan karena salah satu pertahanan diri mereka adalah represi.
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK
ini dia, gw fikir yang namanya narsis itu cuman wacana aja dan gaada nama gangguannya ternyata eh ternyata ada juga. Seperti yg kita ketahui sebelumnya ya, narsis itu pede kan ya? Nah di gangguan nasisistik ini juga ciri khasnya yaitu mereka yang memiliki gangguan narsisistik ini merasa banget kalo dia adalah orang penting dan unik, merasa bahwa dia adalah orang yang spesial dan berharap mendapat perlakuan yang spesial. Karena itu biasanya mereka sulit bahkan tidak bisa menerima kritik orang lain. Dan mereka juga kepengen semuanya berjalan dengan apa yang mereka rencanakan dan tentukan, seringkali ambisius dan mencari ketenaran. Mereka juga bisa membuat orang lain sangat marah karena mereka nggak mau ngikutin aturan yang sudah ada. Selain tiu mereka tidak bisa menampilkan empati, kalaupun ada biasanya mereka berempati atau bersimpati karena memiliki tujuan tertentu dan untuk kepentingan diri sendiri.
Karena itu sikap mereka mengakibatkan hubungan interpersonal menjadi rentan dan mudah pecah, dan biasanya juga memiliki self-esteem yang mantap dan rentan juga mengalami depresi.
nah itu dia gangguan2 kepribadian yang digolongkan dalam kelompok B. kelompok C nya masih ada jenis gangguan kepribadian avoidant/ menghindar, dependet, dan obsesif kompulsif
selanjutnya bakal gw posting kalo uda punya waktu lagi yaa. hehe :D
yang mau komen, dengan senang hati saya terima :))
0 comments:
Post a Comment