Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, bagaimana sebuah jarum yang ditusukkan ke tangan dapat menghilangkan nyeri pada sakit gigi? Analgesia Akupuntur (AA), teknik untuk menghilangkan nyeri dengan menusukkan dan memanipulasi jarum-jarum halus di titik-titik kunci, telah dipraktikkan di Cina selama lebih dari 2000 tahun tetapi relatif baru bagi dunia kedoktera Barat dan masih menjadi perdebatan di Amerika Serikat. Banyak ilmuan Barat skeptis karena sampai baru-baru ini, fenomena tersebut masih belum dapat dijelaskan berdasarkan prinsip-prinsip fisiologis yang ada dan masuk akal, walaupun di Cina diajukan banyak bukti anecdotal yang mendukung efektivitas AA. Menurut seorang pakar dalam bidang akupuntur, teknik ini tidak diterima oleh kebudayaan Barat karena adanya benturan dalam filsafat Barat dan Timur. Ilmu kedokteran Barat cepat menolak fenomena yang tidak cocok dengan teori-teori ilmiah yang saat ini berlaku. Taoisme Cina kurang menyukai penjelasan teori-teori dan lebih memilih untuk hanya mengamati fenomena agar berada dalam harmoni dengan alam. Jika tusukan jarum di tangan dapat menghilangkan nyeri pada sakit gigi, hal itu cukup bagi taoisme Cina. Bagi ilmu kedokteran Barat akupuntur adalah sesuatu yang mustahil, sehingga dianggap hanya memiliki efek placebo. Efek placebo mengacu pada suatu zat kimia atau teknik yang menimbulkan respon yang diinginkan melalui kekuatan sugesti atau pengalihan perhatian dan bukan melalui efek langsung apapun. Efek placebo pertama kali didokumentasikan pada tahun 1945 sewaktu seorang dokter menyuntik pasien – pasien dengan obat yang mereka fikir adalah morfin untuk menghilangkan nyeri, tetapi sebagian pasien sebenarnya mendapat gula. Nyeri hilang pada 70% pasien yang memang mendapatkan morfin, tetapi yang mengejutkan 35 % dari mereka yang mendapatkan gula tetapi beranggapan bahwa mereka mendapat morfin, juga melaporkan pengurangan rasa nyeri. Karena masyarakat Cina puas dengan bukti-bukti anecdotal mengenai keberhasilan AA, fenomena ini tidak mendapat pengkajian ilmiah mendalam sampai dua dekade terakhir ketika para ilmuan Eropa dan Amerika mulai mempelajarinya. Akibat usaha-usaha tersebut berhasil dikumpulkan sejumlah besar bukti penielitian ilmiah penyokong bahwa AA benar – benar berefek (yaitu, melalui efek fisiologis bukan placebo atau psikologis). Selain itu, mekanisme kerjanya muali diketahui. Memang lebih banyak yang diketahui mengenai mekanisme fisiologis yang mendasari SS daripada mekanisme-mekanisme yang mendasari berbagai teknik medis convensional lainnya, misalnya anastesia gas. AA telah dibuktikan efektif dalam mengobati nyeri kronik dan menimbulkan efek fisik yang nyata, yaitu bahwa AA lebih efektif daripada control placebo. Pada kenyataannya, AA setara dengan morfin untuk mengobati nyeri kronik. Pada penelitian – penelitian klinis terkontrol, 55% - 85% pasien tertolong oleh AA (sebagai perbandingan, 70% pasien tertolong oleh terapi morfin). Hilangnya nyeri dilaporkan hanya oleh 30-35 % kontrol placebo (individu yang beranggapan bahwa mereka menerima terapi AA yang sesuai, tetapi sebenarnya jarum dimasukkan ketempat yang salah atau kedalamannya kurang). Banyak bukti yang mendukung hipotesis endorphin akupuntur sebagai mekanisme primer kerja AA. Menurut hipotesis ini, jarum-jarum akupuntur mengaktifkan serat-serat saraf aferen tertentu, yang mengirim impuls ke susunan saraf pusat. Disini impuls yang dating mengaktifkan tiga pusat (pusat korda spinalis, pusat otak tengah, dan pusat hormone unit hipotalamus/hipofisis anterior) untuk menimbulkan analgesia. Ketiga pusat tersebut telah dibuktikan menghambat transmisi nyeri melalui penggunaan endorphin dan senyawa – senyawa terkait lain. Beberapa neurotransmitter lain, misalnya serotonin dan norepinefrin, serta kortisol, hormon utama yang dikeluarkan selama stress juga diduga berperan. Di USA, AA tidak digunakan di dunia kedokteran pada umumnya, bahkan oleh para dokter yang telah diyakinkan oleh bukti ilmiah bahwa teknik ini sahih. Metodologi AA tidak diajarkan di fakultas kedokteran AS, dan mempelajari teknik ini juga memerlukan waktu. AA juga menghabiskan jauh lebih banyak waktu daripada pemberian obat. Para dokter Barat yang telah dilatih untuk menggunakan obat untuk mengatasi sebagian besar masalah nyeri biasanya enggan meninggalkan metode yang telah mereka kenal untuk diganti oleh suatu teknik yang belum mereka kuasai dan menghabiskan waktu. Namun dalam hal tertentu, akupuntur semakin memperoleh pengakuan sebagai terapi alternative untuk mengatasi nyeri kronik, terutama karena obat-obat analgesic dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu. AA bahkan lebih ekstensif digunakan di Eropa daripada di Amerika Serikat. Karena akupuntur relatif baru di Amerika Serikat, hokum-hukum yang mengatur penggunaannya bervariasi diantara Negara bagian. Beberapa Negara bagian hanya mengijinkan dokter yang telah terlatih untuk melakukan AA, sementara yang lain menyertakan ahli akupuntur nondokter, suatu indikasi bahwa AA akan lebih sering digunakan untuk menghilangkan nyeri di AS,bila bukan oleh dokter mungkin oleh orang lain yang terlatih untuk menggunakan teknik tersebut.
berusaha untuk menjadi wanita yang dicemburu bidadari syurga
AKUPUNTUR, BENARKAH BERMANFAAT?
Saturday, June 19, 2010
Posted by Rachmadita Ayuningtyas Wiyoto at 2:58 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment